Quezon (BCZ) Mahasiswa di Universitas Philippines setiap tahunnya mengadakan ritual tahunan dengan lari telanjang di kompleks kampus tersebut, namun tahun ini ritual tersebut dipercepat 6 bulan pelaksanaannya karena bertepatan dengan ulang tahun satu abad universitas tersebut.
Ratusan mahasiswi berteriak memberikan semangat kepada para mahasiswa saat mereka berlari telanjang di sekitar kampus Universitas Philippines yang terletak di kota Quezon kemarin (19/6) sambil merekam aktivitas mereka dengan kamera dan ponsel mereka.
'The Oblation Run (Lari Persembahan)' demikianlah nama yang diberikan untuk kegiatan yang menjadi icon tahunan kampus itu. Para mahasiswa lari dengan keadaan telanjang dan wajah ditutupi topeng dengan mengepalkan lengan sebagai simbol untuk mempersembahkan diri mereka kepada negara.
Lari telanjang ini pada mulanya dimulai pada tahun 1977 yang dilakukan oleh persatuan kekeluargaan kampus Alpha Phi Omega untuk mempromosikan penayangan sebuah film 'Naked Hero' yang menceritakan kepahitan hidup seorang pekerja perkebunan. Film ini kemudian dicekal peredarannya oleh pemimpin Filipina Ferdinand Marcos. Sejak saat itu, lari telanjang ini dipakai sebagai simbol perlawanan politik bagi kampus tersebut, mulai dari peringatan terhadap bahaya AIDS hingga simbol permintaan turunnya presiden Filipina.
Panitia peringatan 100 tahun universitas tersebut telah meminta kepada persatuan mahasiswa untuk mengadakan lari telanjang sebagai simbol 100 tahun berdirinya Universitas Philippines. Mereka mengerahkan 100 orang mahasiswa dan alumni, yang merupakan jumlah terbesar yang pernah ikut dalam sejarah, untuk berlari telanjang.
Para pelari telanjang yang menutupi wajahnya dengan topeng dan membungkus sekitar wajahnya dengan kaos tersebut menawarkan bunga mawar kepada setiap mahasiswi yang mengambil gambar dan mereka kegiatan mereka. Mereka berlari sepanjang satu kilometer yang dimulai dari lokasi Patung Telanjang di kampus tersebut hingga ke depan gedung administrasi kampus.
Bang, seorang mahasiswi yang turut menyaksikan dan merekam aktivitas para mahasiswa ini menyatakan kegembiraannya menyaksikan momen tersebut.
"Bukan hanya karena melihat mereka telanjang, namun kegiatan mereka sangat mengagumkan karena mereka berlari sambil membawa poster yang menunjukkan tujuan utama mereka," katanya sambil tersenyum tersipu malu.
Sebagian pelari membawa poster yang bertuliskan 'Melayani Masyarakat', sebuah seruan dari universitas bagi masyarakat untuk membantu dunia pendidikan di Filipina. (sumber artikel)