Penggunaan kondom di Indonesia yang sebelumnya masih sangat rendah, dalam sepuluh tahun terakhir telah berkembang pesat hingga mencapai 100 juta biji per tahun.Chief Operation Officer Virgin Condom Sebong Health Care dari Malaysia, Rico H Effendi, di Surabaya, Jumat, mengatakan, Indonesia merupakan negara yang sangat terbuka dan positif dalam penggunaan kondom sehingga pengguna kondom berkembang pesat.
"Menurut penelitian kami, pengguna kondom di Indonesia sebelumnya hanya sekitar tiga juta per tahun pada 1997, tapi pada 2007 sudah mencapai 100 juta biji setahun," katanya.
Karena itu, kata Rico, Sebong Health Care yang beroperasi di bawah Sebong Rubber Sdn. Bhd, Johor, Malaysia, kini mencoba memasarkan produknya "Kondom Virgin" atau "Manjakani Condom".
"Produk ini baru dipasarkan di Indonesia. Kedepan produk ini juga akan kami pasarkan ke berbagai negara seperti Malaysia, China dan negara-negara lain," katanya.Kondom Virgin yang diproduksi Sebong Heath Care Sdn Bhd, Malaysia, terdiri dari tiga varian yakni dotted (berbintil-bintil), ribbed (berulir) dan plain (polos).
Produk yang dipasarkan dengan harga Rp5.000 per biji tersebut semuanya menggunakan kandungan "manjakani" untuk lubrikasi dan beraroma vanila.Pasar yang dibidik untuk pemasaran Kondom Virgin adalah wanita, karena berdasarkan survei 60 persen wanita tidak merasakan orgasme ketika berhubungan intim.
Sementara itu, konsultan seks dan kesehatan Dr Ryan Thamrin, dalam kesempatan itu menjelaskan, kunci berlangsungnya hubungan seksual adalah memastikan hubungan itu "tepat, nikmat dan sehat".
Untuk memberikan alternatif solusi hal itu, Sebong bersama Pharma Health Care mencoba menghadirkan sensasi manjakani (Oak Gall) melalui Kondom Virgin. Kondom ini membantu proses lubrikasi dan berfungsi seperti halnya "sari rapet", membuat vagina tetap kencang.
Sedangkan Pharma Health care adalah importir produk-produk farmasi utamanya yang terkait dengan produk untuk kesehatan organ wanita. Pharma Health Cara adalah importir dan distributor utama Kondom Virgin.
Cairan Berlebihan
Dalam kesempatan yang sama pakar tumbuhan obat tradisional, Dr Setiawan Dalimartha, mengemukakan, getah manjakani terbentuk dari daun-daun yang terinfeksi serangga (quercus infectoria). Serangga yang membuat infeksi itu adalah sejensi tawon bernama "cynips tinctorial" atau cynips gallaetinctoria.
Manjakani terbukti berkhasiat mengatasi cairan berlebihan di vagina, menyembuhkan sakit kerongkongan dan juga masalah kulit. "Getah itulah yang dinamakan manjakani dan digunakan pada Kondom Virgin," katanya.
Menurut dia, manjakani meski belum banyak dikenal masyarakat Indonesia, tapi sebenarnya sudah banyak yang menggunakannya.
Contohnya, manjakani dapat ditemui di Pasar Genteng Surabaya. Komoditi itu diimpor dari India. Pembeli komoditi tersebut kebanyakan ibu-ibu untuk direbus dan airnya diminum.
"Tapi, harus hati-hati jika mengonsumsinya. Sebab, jika penggunaannya berlebihan justru bisa menyebabkan luka-luka," katanya mengingatkan.
Manjakani, katanya, kaya zat tannin, vitamin A dan C, kalsium dan asam gallic, serat, protein dan karbohidrat. Selain itu, manjakani juga mengandung elemen astringent, anti mikroba dan anti inflamasi.
Kandungan tannin dipercaya dapat mengobati jaringan tissue bagian luar dan mengembalikan elastisitas otot vagina pasca melahirkan.
Berdasarkan riset juga menunjukkan astringent dalam manjakani dapat membantu mengembalikan pertumbuhan tissue dan elastisitas vagina, selain menghilangkan bakteri dan infeksi jamur dan keputihan yang menjadi penyebab utama gatal dan bau tak sedap di daerah intim wanita. (Sumber artikel )
"Menurut penelitian kami, pengguna kondom di Indonesia sebelumnya hanya sekitar tiga juta per tahun pada 1997, tapi pada 2007 sudah mencapai 100 juta biji setahun," katanya.
Karena itu, kata Rico, Sebong Health Care yang beroperasi di bawah Sebong Rubber Sdn. Bhd, Johor, Malaysia, kini mencoba memasarkan produknya "Kondom Virgin" atau "Manjakani Condom".
"Produk ini baru dipasarkan di Indonesia. Kedepan produk ini juga akan kami pasarkan ke berbagai negara seperti Malaysia, China dan negara-negara lain," katanya.Kondom Virgin yang diproduksi Sebong Heath Care Sdn Bhd, Malaysia, terdiri dari tiga varian yakni dotted (berbintil-bintil), ribbed (berulir) dan plain (polos).
Produk yang dipasarkan dengan harga Rp5.000 per biji tersebut semuanya menggunakan kandungan "manjakani" untuk lubrikasi dan beraroma vanila.Pasar yang dibidik untuk pemasaran Kondom Virgin adalah wanita, karena berdasarkan survei 60 persen wanita tidak merasakan orgasme ketika berhubungan intim.
Sementara itu, konsultan seks dan kesehatan Dr Ryan Thamrin, dalam kesempatan itu menjelaskan, kunci berlangsungnya hubungan seksual adalah memastikan hubungan itu "tepat, nikmat dan sehat".
Untuk memberikan alternatif solusi hal itu, Sebong bersama Pharma Health Care mencoba menghadirkan sensasi manjakani (Oak Gall) melalui Kondom Virgin. Kondom ini membantu proses lubrikasi dan berfungsi seperti halnya "sari rapet", membuat vagina tetap kencang.
Sedangkan Pharma Health care adalah importir produk-produk farmasi utamanya yang terkait dengan produk untuk kesehatan organ wanita. Pharma Health Cara adalah importir dan distributor utama Kondom Virgin.
Cairan Berlebihan
Dalam kesempatan yang sama pakar tumbuhan obat tradisional, Dr Setiawan Dalimartha, mengemukakan, getah manjakani terbentuk dari daun-daun yang terinfeksi serangga (quercus infectoria). Serangga yang membuat infeksi itu adalah sejensi tawon bernama "cynips tinctorial" atau cynips gallaetinctoria.
Manjakani terbukti berkhasiat mengatasi cairan berlebihan di vagina, menyembuhkan sakit kerongkongan dan juga masalah kulit. "Getah itulah yang dinamakan manjakani dan digunakan pada Kondom Virgin," katanya.
Menurut dia, manjakani meski belum banyak dikenal masyarakat Indonesia, tapi sebenarnya sudah banyak yang menggunakannya.
Contohnya, manjakani dapat ditemui di Pasar Genteng Surabaya. Komoditi itu diimpor dari India. Pembeli komoditi tersebut kebanyakan ibu-ibu untuk direbus dan airnya diminum.
"Tapi, harus hati-hati jika mengonsumsinya. Sebab, jika penggunaannya berlebihan justru bisa menyebabkan luka-luka," katanya mengingatkan.
Manjakani, katanya, kaya zat tannin, vitamin A dan C, kalsium dan asam gallic, serat, protein dan karbohidrat. Selain itu, manjakani juga mengandung elemen astringent, anti mikroba dan anti inflamasi.
Kandungan tannin dipercaya dapat mengobati jaringan tissue bagian luar dan mengembalikan elastisitas otot vagina pasca melahirkan.
Berdasarkan riset juga menunjukkan astringent dalam manjakani dapat membantu mengembalikan pertumbuhan tissue dan elastisitas vagina, selain menghilangkan bakteri dan infeksi jamur dan keputihan yang menjadi penyebab utama gatal dan bau tak sedap di daerah intim wanita. (Sumber artikel )