Lelaki berumur memilih perempuan muda karena secara biologi merasa harus menyebarkan benih. Perempuan muda doyan lelaki tua karena ingin menikmati sumber daya yang membuatnya merasa nyaman.
Sementara perempuan matang menjalin hubungan dengan lelaki muda karena ingin menyegarkan perspektif, yang berpengaruh pada kesehatan dan kecantikan. Bagi pasangannya, hubungan ini memberikan kestabilan emosi, tak ada rewel bawel khas perempuan muda.
Hanya saja pasangan perempuan matang dan lelaki lebih muda lebih banyak mengeluarkan energi, untuk menetralisir anggapan pihak luar yang sebagian besar memberikan tanda tanya terhadap hubungan itu, yang seringkali mengganggu kestabilan emosi. Agak tidak adil, karena tidak banyak yang mempertanyakan hubungan lelaki tua dengan perempuan muda.
Buruknya, bagi si lelaki muda seringkali malah terjebak dalam hubungan seperti anak dengan ibunya. Jika sudah demikian, maka hubungan seks yang sudah dijalani rutin menjadi tanda tanya. Bahkan kerap bertanya pada diri sendiri: normalkah hubungan ini?
Seperti yang diingatkan oleh Dr Betty Polston konsultan dari portal Midlife Relationships, tidak ada hubungan yang absolut, yang ada hanya pos pemandu.
Pada awal mula menjalin hubungan, cermati perasaan sendiri dan perilaku. Kemudian lakukan apa yang disebut temperature reading, yakni membicarakan perasaan Anda berdua.
Segalanya indah saat jatuh cinta. Jika merasa demikian, tidak ada yang perlu dicemaskan, nikmati saja hubungan dan seks yang menyenangkan kalau Anda dan pasangan menginginkannya.
Namun apabila sudah merasa menjadi masalah, sebaiknya juga saling bicara. Barangkali hubungan itu sudah berubah menjadi seperti anak lelaki dan ibunya. [inilah.com]
Sementara perempuan matang menjalin hubungan dengan lelaki muda karena ingin menyegarkan perspektif, yang berpengaruh pada kesehatan dan kecantikan. Bagi pasangannya, hubungan ini memberikan kestabilan emosi, tak ada rewel bawel khas perempuan muda.
Hanya saja pasangan perempuan matang dan lelaki lebih muda lebih banyak mengeluarkan energi, untuk menetralisir anggapan pihak luar yang sebagian besar memberikan tanda tanya terhadap hubungan itu, yang seringkali mengganggu kestabilan emosi. Agak tidak adil, karena tidak banyak yang mempertanyakan hubungan lelaki tua dengan perempuan muda.
Buruknya, bagi si lelaki muda seringkali malah terjebak dalam hubungan seperti anak dengan ibunya. Jika sudah demikian, maka hubungan seks yang sudah dijalani rutin menjadi tanda tanya. Bahkan kerap bertanya pada diri sendiri: normalkah hubungan ini?
Seperti yang diingatkan oleh Dr Betty Polston konsultan dari portal Midlife Relationships, tidak ada hubungan yang absolut, yang ada hanya pos pemandu.
Pada awal mula menjalin hubungan, cermati perasaan sendiri dan perilaku. Kemudian lakukan apa yang disebut temperature reading, yakni membicarakan perasaan Anda berdua.
Segalanya indah saat jatuh cinta. Jika merasa demikian, tidak ada yang perlu dicemaskan, nikmati saja hubungan dan seks yang menyenangkan kalau Anda dan pasangan menginginkannya.
Namun apabila sudah merasa menjadi masalah, sebaiknya juga saling bicara. Barangkali hubungan itu sudah berubah menjadi seperti anak lelaki dan ibunya. [inilah.com]